Tugas Softskil Minggu Kedua Semester 7
“ Analisis Pengaruh Harga, fasilitas , dan kualitas terhadap
keputusan pembelian produk pada Mini Market Alfamart “ .
1.
Kasus
Gesekan bisnis pasar tradisional dengan
keberadaan minimarket nampaknya menjadi perseteruan abadi. Di tengah ekspansi
dan inovasi bisnis minimarket yang menggurita, bisnis warung tradisional justru
bernasib sebaliknya. Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI)
Ngadiran mengatakan perkembangan dan pertumbuhan gerai minimarket saat ini
sudah sangat mengkhawatirkan pedagang pasar. Selain mengalami penurunan omzet,
banyak pedagang atau warung tradisional harus gulung tikar.
APPSI mengklaim ada belasan ribu warung
tradisional di Jakarta dan Tangerang yang sudah tutup hingga awal tahun 2012
ini. Mereka umumnya selama ini yang menjual barang-barang yang juga dijual di
minimarket dan berdekatan dengan minimarket."Adapun kios yang total tutup
ada sebagai contoh di Jakarta sudah lebih 10 ribu tutup dan Tangerang lebih
5.000 kios tutup di Lampung & daerah lain juga sudah mulai banyak yang
redup bahkan tutup sehingga jadi PKL saja," katanya kepada detikFinance,
Senin (30/1/2012). Ia mengatakan dengan banyaknya warung yang tutup, berdampak
langsung pada omset pedagang pasar. Maklum saja, para pemilik warung menjadi
konsumen utama pedagang pasar, selain konsumen rumah tangga.
"Omzet warung turun cukup lumayan dan
berdampak terhadap omzet pedagang pasar karena warung belanja ke pedagang pasar
untuk dijual," katanya. Menurutnya pihak pedagang pasar bukan anti
keberadaan minimarket, namun perlu ada penataan zonasi yang ketat oleh
pemerintah daerah (pemda). Sebab selama ini di lapangan banyak minimarket yang
berdiri saling berdekatan bahkan saling menjatuhkan diantara mereka.
"Mayoritas oknum pejabat pemda dubleg maka tidak berpihak kepada pewarung
UMKM dan pedagang pasar tradisional, semestinya mereka kaji dan pahami UU No.
26 Tahun 2007 tentang tata ruang sehingga harus ada perda tata ruang dulu baru
dikaitkan dengan perizinan," tegas Ngadiran.
Berdasarkan data 2011 soal populasi minimarket
di DKI Jakarta sudah mencapai 2.162 gerai. Dari jumlah itu sebanyak 1.383 tidak
memiliki izin lengkap, 712 tidak berizin, dan hanya 67 yang memiliki izin
lengkap. Sementara berdasarkan data Nielsen menyebutkan, awalnya total
minimarket di 2005 hanya mencapai 6.465 outlet, di 2006 bertambah menjadi 7.356
outlet, di 2007 sebanyak 8.889 outlet atau 0,5 % dari toko tradisional yang
mencapai 1,9 juta toko.
Ambil contoh, hingga Desember 2009 Nielsen
mencatat jumlah outlet Indomaret bertambah menjadi 3.892 outlet dari tahun
sebelumnya 3.093 outlet. Alfamart mencapai 3.373 outlet naik dari tahun
sebelumnya 2.779 outlet. Rencananya tahun ini mereka akan menambah 1.000 gerai
baru di seluruh Indonesia.
2.
Teori
A.
Minimarket
Sebuah
minimarket sebenarnya adalah semacam "toko
kelontong" atau yang menjual segala macam barang dan makanan,
perbedaan nya disini biasa nya minimarket menerapkan sebuah sistem mesin kasir point
of sale untuk penjualan nya, namun tidak selengkap dan sebesar sebuah
supermarket. Berbeda dengan toko kelontong, minimarket menerapkan sistem
swalayan, dimana pembeli mengambil sendiri barang yang ia butuhkan dari rak-rak
minimarket dan membayarnya di meja mesin kasir. Sistem ini juga membantu agar
pembeli tidak berhutang. Sebuah minimarket jam bukanya juga lain dari sebuah
supermarket, minimarket circle K jam bukanya hingga 24 jam. Minimarket yang ada di
Indonesia adalah Alfamart, Indomaret, Ceriamart, Starmart, Circle K, dan banyak
minimarket yang dikelola individu perorangan lain nya.
B.
Definisi / Pengertian Harga (Price)
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.
B. Tujuan Penetapan Harga
1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal.
2. Mempertahankan perusahaan
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain sebagainya.
3. Menggapai ROI (Return on Investment)
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi.
4. Menguasai Pangsa Pasar
Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.
5. Mempertahankan status quo
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.
C. Cara / Teknik / Metode Penetapan Harga Produk
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.
3. Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.
Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi). Harga adalah suatu nilai tukar dari produk barang maupun jasa yang dinyatakan dalam satuan moneter.
Harga merupakan salah satu penentu keberhasilan suatu perusahaan karena harga menentukan seberapa besar keuntungan yang akan diperoleh perusahaan dari penjualan produknya baik berupa barang maupun jasa.
Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan.
B. Tujuan Penetapan Harga
1. Mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya
Dengan menetapkan harga yang kompetitif maka perusahaan akan mendulang untung yang optimal.
2. Mempertahankan perusahaan
Dari marjin keuntungan yang didapat perusahaan akan digunakan untuk biaya operasional perusahaan. Contoh : untuk gaji/upah karyawan, untuk bayar tagihan listrik, tagihan air bawah tanah, pembelian bahan baku, biaya transportasi, dan lain sebagainya.
3. Menggapai ROI (Return on Investment)
Perusahaan pasti menginginkan balik modal dari investasi yang ditanam pada perusahaan sehingga penetapan harga yang tepat akan mempercepat tercapainya modal kembali / roi.
4. Menguasai Pangsa Pasar
Dengan menetapkan harga rendah dibandingkan produk pesaing, dapat mengalihkan perhatian konsumen dari produk kompetitor yang ada di pasaran.
5. Mempertahankan status quo
Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya pengaturan harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.
C. Cara / Teknik / Metode Penetapan Harga Produk
1. Pendekatan Permintaan dan Penawaran (supply demand approach)
Dari tingkat permintaan dan penawaran yang ada ditentukan harga keseimbangan (equilibrium price) dengan cara mencari harga yang mampu dibayar konsumen dan harga yang diterima produsen sehingga terbentuk jumlah yang diminta sama dengan jumlah yang ditawarkan.
2. Pendekatan Biaya (cost oriented approach)
Menentukan harga dengan cara menghitung biaya yang dikeluarkan produsen dengan tingkat keuntungan yang diinginkan baik dengan markup pricing dan break even analysis.
3. Pendekatan Pasar (market approach)
Merumuskan harga untuk produk yang dipasarkan dengan cara menghitung variabel-variabel yang mempengaruhi pasar dan harga seperti situasi dan kondisi politik, persaingan, sosial budaya, dan lain-lain.
Penertian
Ruang Lingkup Fasilitas
Fasilitas adalah segala sesuatu yang
dapat memudahkan dan melancarkan pelaksanaan suatu usaha. Sesuatu yang dapat
memudahkan dan melancarkan suatu usaha tersebut biasanya berupa benda – benda
atau uang.
Fasilitas dapat
dibedakan menjadi dua yaitu fasilitas fisik dan fasilitas uang.
·
Fasilitas fisik adalah segala sesuatu yang berupa
benda atau yang dapat dibendakan, yang mempunyai peranan dapat memudahkan dan
melancarkan suatu usaha. Fasilitas fisik dapat disebut juga dengan fasilitas
materiil. Karena fasilitas ini dapat memberi kemudahan dan kelancaran bagi
suatu usaha dan biasanya diperlukan sebelum suatu kegiatan berlangsung maka
dapat pula disebut sebagai saran materiil. Apabila dikaitkan dengan pendidikan
maka fasilitas materiil meliputi: perabot ruang kelas, perabot kantor TU,
perabot laboratorium, perpustakaan dan ruang praktek, alat pelajaran, media
pendidikan, dll.
·
Fasilitas uang adalah segala sesuatu yang dapat
memberi kemudahan suatu kegiatan sebagai akibat dari “nilai uang’. Fasilitas
uang akan dibicarakan dalam bab tersendiri yaitu manajemen keuangan atau
manajemen sumber dana.
·
Sarana pendidikan adalah segala fasilitas yang
diperlukan dalam proses pembelajaran, yang dapat meliputi barang bergerak
maupun barang tidak bergerak agar tujuan pendidikan dicapai secaca efektif dan
efisien. Barang bergerak adalah barang yang dapat dipindah tempatkan sedang
barang tidak bergerak adalah barang yang tidak dapat dipindah tempatkan.
Dilihat dari fungsinya atau peranannya terhadap proses pembelajaran maka sarana
pendidikan dibedakan menjadi: alat pelajaran, alat peraga dan media pengajaran.
·
Alat pelajaran adalah alat atau benda yang
dipergunakan secara langsung oleh guru atau peserta didik dalam proses
pembelajaran. Alat pelajaran dapat dibedakan menurut:
a)
Bentuknya (buku, alat peraga, alat praktek, alat tulis
menulis),
b)
Pengguna (klasikal dan individual),
c)
Bidang pelajaran (IPA, matematika, IPS, Kesenian, OR,
Agama, Bahasa)
·
Alat peraga adalah segala sesuatu yang digunakan
oleh guru untuk memperagakan atau memperjelas pelajaran. Alat peraga dapat
dibedakan menurut yang menggunakan ( secara langsung dan secara tidak langsung)
dan bidang pelajaran. Guru dapat menjelaskan suatu mata pelajaran dengan
mengunjungi suatu tempat sebagai alat peraganya.
·
Media pengajaran adalah suatu saran yang
digunakan untuk menampilkan pelajaran, tetapi juga dapat untuk mengganti
kehadiran guru di depan kelas. Media pengajaran dapat dibedakan menurut:
a)
Indera yang digunakan (audio, visual audio visual)
b)
Komponen (Hardware dan software)
C. Pengertian
Manajemen Fasilitas
Manajemen
Fasilitas adalah suatu proses kegiatan yang direncanakan, diorganisasikan,
diarahkan, dan dikendalikan terhadap benda – benda pendidikan secara tepat guan
dan berdaya guna sehingga selalu siap pakai dalam proses pembelajaran. Secara
kronologis maka kegiatan dalam manajemen fasilitas meliputi kegiatan –
kegiatan: pengadaan, penyimpanan, penggunaan, pengaturan, penyaluran,
inventarisasi, pemeliharaan, rehabilitasi, dan penghapusan.
D. Pengertian
Kualitas
DEFINISI KUALITAS Kualitas adalah ukuran seberapa mampu
suatu barang atau jasa memenuhi kebutuhan konsumen sesuai dengan standar
tertentu. Standar tersebut berkaitan dengan waktu, bahan, kinerja, kendalan
atau karakteristik yang dapat di kuantitaskan.
E.
Keputusan Pembelian
Menurut Kotler (2002),
keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak
terhadap produk. Dari berbagai faktor yang mempengaruhi konsumen dalam
melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu
mempertimbangkan kualitas, harga dan produk sudah yang sudah dikenal oleh
masyarakat Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli, biasanya konsumen melalui
beberapa tahap terlebih dahulu yaitu, (1) pengenalan masalah, (2) pencarian
informasi. (3) evaluasi alternatif, (4) keputusan membeli atau tidak, (5)
perilaku pascapembelian. Pengertian lain tentang Keputusan pembelian menurut
Schiffman dan Kanuk (2000: 437) adalah “the selection of an option from two or
alternative choice”. Dapat diartikan, keputusan pembelian adalah suatu
keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif
pilihan yang ada.
3.
Analisis
Dalam tugas ini saya mengambil
kasus penelitian mengenai “ Analisis Pengaruh Harga, fasilitas , dan kualitas
terhadap keputusan pembelian produk pada Mini Market Alfamart “ . Di zaman
sekarang ini masyarakat dengan mudah untuk dapat membeli produk yang diinginkan
untuk memenuhi kebutuhan sehari – hari . Dengan melihat kebutuhan masyarakat
yang semakin ke depan semakin banyak sehingga para pengusaha banyak mendirikan
mini market untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Salah satu contoh nya adalah “
Alfamart “ merupakan salah satu tempat berbelanja yang didalam penjualannya itu
mengadakan produk yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dengan harga yang
terjangkau , kualitas yang memuaskan , dan fasilitas yang nyaman dan aman
terhadap masyarakat dalam berbelanja. Dengan adanya Alfamart sangat
menguntungkan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari – hari dengan
terjangkau dari tempat tinggal , harga yang murah dan terjangkau , kualitas
yang memuaskan , dan fasilitas yang aman dan nyaman dalam berbelanja.
4.
Referensi atau Sumber :
1.
Kasmir, Jakfar .2004. Studi Kelayakan Bisnis . Jakarta:
Prenada Media
3.
http://www.slideshare.net/betet00kriee/definisi-kualitas-tugas-individu
Kami RAJA RAK INDONESIA menyediakan berbagai macam RAK, seperti RAK MINIMARKET, RAK TOKO, RAK SUPERMARKET dan RAK GUDANG. Website kami di : http://www.rajarakminimarket.com, http://www.rajaraksupermarket.com, http://www.rakgudangjakarta.com, Telp: 021-87786434
BalasHapus